Jika sedang berpergian, tiba-tiba kancing baju terlepas, biasanya seseorang akan menggunakan peniti sebagai pengganti kancing baju. Peniti memang berfungsi sebagai pengait untuk bahan ringan seperti kain. Tapi tahukah Anda ternyata peniti ditemukan karena keterdesakan?
Alkisah, seseorang warga Amerika Serikat bernama Wlater Hunt berutang kepada rekannya. Hunt merupakan pengusaha tekstil di kota Lowville, sebuah kota kecil di lewis Country, New York, Amerika Serikat. Bisnis yang dikembangkannya bergerak di bidang tekstil kain wol dan katun. Namun sayangnya, bisnis yang dikembangkannya tersebut tidak bertahan lama, bahkan Hunt harus berutang kepada temannya sebesar US$ 15.
Saat itu, sekitar tahun 1849, Hunt sangat tertekan dan gelisah. Ia ingin segera melunasi utangnya. Hunt berupaya untuk mencari cara agar dapat melunasi utangnya. Ia lantas berpikir bagaimana menciptakan sesuatu yang dapat dijual. Hunt sempat menciptakan alat pemintal benang, pengasah pisau, tungku pembakar batu bara, mesin pembersih jalan, bel untuk mobil jalanan, pengeruk es, dan mesin pembuat surat. Namun sayangnya semua itu tidak dapat membantunya menghasilkan uang.
Hunt terus berupaya mencari cara. Dan suatu ketika, saat Hunt sedang memilin potongan kabel, ia menemukan ide peniti. Saat itu, peniti digunakan untuk mengaitkan kain tanpa kancing. Kemudian pada tanggal 10 April 1849, Hunt mematenkan peniti temuannya. Kemudian, untuk membayar utangnya, paten peniti tersebut dijualnya seharga US$ 400.
Sebenarnya, benda sejenis peniti sudah ada sejak 14 abad sebelum masehi di Mecenae. Peniti tersebut disebut dengan fibulae. Fungsi fibulae sama dengan peniti yang sekarang ini sering kita pakai yang membedakan adalah ujung peniti yang tak tertutup sehingga sering melukai pemakainnya dan tidak mempunyai per.
Peniti mulai popular di masyarakat sejak tahun 1970-an di Inggris dan semakin populer sejak foto Richard Hell yang menggunakan peniti dimuat di majalah komunitas punk. Kini desain peniti semakin berkembang dengan berbagai variasi jenis dan warna, bahkan ada peniti yang terbuat dari emas.
Sumber
Alkisah, seseorang warga Amerika Serikat bernama Wlater Hunt berutang kepada rekannya. Hunt merupakan pengusaha tekstil di kota Lowville, sebuah kota kecil di lewis Country, New York, Amerika Serikat. Bisnis yang dikembangkannya bergerak di bidang tekstil kain wol dan katun. Namun sayangnya, bisnis yang dikembangkannya tersebut tidak bertahan lama, bahkan Hunt harus berutang kepada temannya sebesar US$ 15.
Saat itu, sekitar tahun 1849, Hunt sangat tertekan dan gelisah. Ia ingin segera melunasi utangnya. Hunt berupaya untuk mencari cara agar dapat melunasi utangnya. Ia lantas berpikir bagaimana menciptakan sesuatu yang dapat dijual. Hunt sempat menciptakan alat pemintal benang, pengasah pisau, tungku pembakar batu bara, mesin pembersih jalan, bel untuk mobil jalanan, pengeruk es, dan mesin pembuat surat. Namun sayangnya semua itu tidak dapat membantunya menghasilkan uang.
Hunt terus berupaya mencari cara. Dan suatu ketika, saat Hunt sedang memilin potongan kabel, ia menemukan ide peniti. Saat itu, peniti digunakan untuk mengaitkan kain tanpa kancing. Kemudian pada tanggal 10 April 1849, Hunt mematenkan peniti temuannya. Kemudian, untuk membayar utangnya, paten peniti tersebut dijualnya seharga US$ 400.
Sebenarnya, benda sejenis peniti sudah ada sejak 14 abad sebelum masehi di Mecenae. Peniti tersebut disebut dengan fibulae. Fungsi fibulae sama dengan peniti yang sekarang ini sering kita pakai yang membedakan adalah ujung peniti yang tak tertutup sehingga sering melukai pemakainnya dan tidak mempunyai per.
Peniti mulai popular di masyarakat sejak tahun 1970-an di Inggris dan semakin populer sejak foto Richard Hell yang menggunakan peniti dimuat di majalah komunitas punk. Kini desain peniti semakin berkembang dengan berbagai variasi jenis dan warna, bahkan ada peniti yang terbuat dari emas.
Sumber
0 komentar: