Pernahkah Anda membayangkan, harus menulis dan menggambar sesuatu yang sama untuk memperbanyak dokumen dengan tangan? Berterima kasih lah pada mesin fotokopi. Sebab, dengan mesin fotokopi saat ini kita dapat dengan mudah memperbanyak gambar dan tulisan berapa pun banyaknya. Tinggal pencet tombol, tunggu sejenak, semua pekerjaan penggandaan beres.
Ternyata, mesin fotokopi yang ada saat ini berasal dari kerepotan yang dialami seorang pria bernama Chester F. Carlson. Ia semula adalah pekerja di sebuah perusahaan analisis paten untuk pembuat produk elektronik. Tugasnya saat itu adalah menyalin semua dokumen dan gambar paten ke dalam beberapa dokumen. Tentu, ini adalah pekerjaan yang sangat melelahkan. Apalagi, saat itu semua dikerjakan dengan tangan. Karenanya, untuk membuat beberapa dokumen, perlu waktu yang tak sedikit, bahkan berjam-jam.
Karena kelelahan, Chester pun kemudian berpikir. Bagaimana ia bisa menggandakan dokumen dengan cepat dan praktis. Tidak seperti yang ia lakukan sebelumnya. Suatu kali, pemuda cerdas ini pun menemukan ide. Ia menggunakan konsep yang disebut photo-conductivity, sebuah proses perubahan elektron jika terkena cahaya. Intinya, dengan proses ini, gambar bisa digandakan dengan proses perubahan elektron tersebut.
Beberapa tahun ia mencoba menyempurnakan temuannya ini. Dan, setelah sekian lama, temuannya yang diberi nama electric photography ini dipatenkan pada 1942. Meski sangat berguna, alat tersebut rupanya tak bisa langsung jadi populer. Chester yang berhasil membuat alat itu harus berjualan konsep bertahun-tahun lamanya agar mesin fotokopi itu bisa dijual di pasaran. Berbagai perusahaan besar seperti IBM, GE, dan RCA menolak temuan itu. Setelah hampir putus asa, ia kemudian menawarkan ide itu pada perusahaan yang bernama Haloid Company. Ternyata, konsep itu diterima. Buah perjuangan 20 tahunan menjual ide itu akhirnya menjadi kisah membahagiakan. Haloid Company kemudian mengenalkan produk mesin fotokopi pertama itu dengan nama Xerox.
Kini, Xerox telah sukses di pasaran. Haloid Company pun berubah namanya jadi Xerox Company. Chester juga telah membuktikan, buah karyanya ternyata kini bermanfaat di seluruh dunia.
Sumber
Ternyata, mesin fotokopi yang ada saat ini berasal dari kerepotan yang dialami seorang pria bernama Chester F. Carlson. Ia semula adalah pekerja di sebuah perusahaan analisis paten untuk pembuat produk elektronik. Tugasnya saat itu adalah menyalin semua dokumen dan gambar paten ke dalam beberapa dokumen. Tentu, ini adalah pekerjaan yang sangat melelahkan. Apalagi, saat itu semua dikerjakan dengan tangan. Karenanya, untuk membuat beberapa dokumen, perlu waktu yang tak sedikit, bahkan berjam-jam.
Karena kelelahan, Chester pun kemudian berpikir. Bagaimana ia bisa menggandakan dokumen dengan cepat dan praktis. Tidak seperti yang ia lakukan sebelumnya. Suatu kali, pemuda cerdas ini pun menemukan ide. Ia menggunakan konsep yang disebut photo-conductivity, sebuah proses perubahan elektron jika terkena cahaya. Intinya, dengan proses ini, gambar bisa digandakan dengan proses perubahan elektron tersebut.
Beberapa tahun ia mencoba menyempurnakan temuannya ini. Dan, setelah sekian lama, temuannya yang diberi nama electric photography ini dipatenkan pada 1942. Meski sangat berguna, alat tersebut rupanya tak bisa langsung jadi populer. Chester yang berhasil membuat alat itu harus berjualan konsep bertahun-tahun lamanya agar mesin fotokopi itu bisa dijual di pasaran. Berbagai perusahaan besar seperti IBM, GE, dan RCA menolak temuan itu. Setelah hampir putus asa, ia kemudian menawarkan ide itu pada perusahaan yang bernama Haloid Company. Ternyata, konsep itu diterima. Buah perjuangan 20 tahunan menjual ide itu akhirnya menjadi kisah membahagiakan. Haloid Company kemudian mengenalkan produk mesin fotokopi pertama itu dengan nama Xerox.
Kini, Xerox telah sukses di pasaran. Haloid Company pun berubah namanya jadi Xerox Company. Chester juga telah membuktikan, buah karyanya ternyata kini bermanfaat di seluruh dunia.
Sumber
0 komentar: