Sahabat saya yang mulia hatinya,
Mohon Anda perhatikan, bahwa tidak sedikit dari kita berlaku dengan keramahan yang tidak cukup baik untuk betul-betul mengerti kehidupan.
Tidak sedikit dari kita yang hanya ‘tampak’ mendengar, tetapi sebetulnya sedang merencanakan apa yang akan dikatakannya – segera setelah lawan bicaranya selesai berbicara.
Sehingga, banyak perdebatan yang sebetulnya hanyalah kesibukan dua pihak yang saling membicarakan pendapatnya masing-masing, tanpa keterbukaan hati untuk mendengarkan dan mengerti pendapat orang lain.
Bukankah tidak mungkin bagi siapa pun untuk menjadikan dirinya seratus persen salah, atau menjadi seratus persen benar?
Bukankah kita diperintahkan untuk menemukan keindahan di dalam perbedaan?
Bukankah Tuhan Yang Maha Perkasa itu akan langsung saja menjadikan kita semua satu umat dengan satu pendapat, jika Tuhan tidak mengilhamkan keindahan di dalam keberagaman dari semua ciptaan-Nya?
Dan bukankah keberagaman yang tersederhana tetapi yang paling utama dalam kehidupan ini, adalah penciptaan segala sesuatu yang berpasang-pasangan?
Marilah kita sadari, bahwa di saat kita meyakini sesuatu, ada sesuatu yang lain yang memberikan alasan bagi orang lain untuk meragukannya.
Maka janganlah kita meyakini apa pun yang tidak memuliakan kehidupan.
...........
Sahabat saya yang besar impian-impian hatinya,
Marilah kita menasehatkan kebenaran dan kesabaran bagi satu sama lain.
Janganlah berlama-lama mengisi kehidupan dengan perbantahan yang lebih mengutamakan tidak berubahnya pendapat lama yang tidak memuliakan kehidupan.
Marilah kita menyegerakan keterlibatan dalam kehidupan yang ceria dan sibuk dengan pekerjaan-pekerjaan yang meningkatkan kualitas hidup kita.
Kemudian, jika kita merindukan tempat-tempat yang mulia dalam kehidupan kita di dunia dan di surga, marilah kita melebihkan kecintaan yang menjadikan diri dan pekerjaan kita rahmat bagi sesama.
Marilah kita memuliakan kehidupan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar