Meskipun tidak kita sadari dan tidak kita minta, kita sering memasuki keadaan-keadaan yang kurang baik – yang seolah-olah kita yang memintanya.
Dan itu biasanya terjadi, karena ketidak-tahuan kita bahwa cara-cara yang kita gunakan - memantaskan kita bagi perlakuan yang tidak sebaik yang kita harapkan dari orang lain.
Bahkan tidak sedikit orang yang memiliki kebiasaan yang memantaskannya bagi perlakuan yang buruk sekali dari orang lain, bahkan yang menurunkan derajat mereka dari kedudukan-kedudukan yang sangat tinggi.
Mohon Anda perhatikan yang sedang terjadi di sekeliling kita, termasuk pada diri kita sendiri, dan Anda akan segera melihat bukti dari penyebaban nasib buruk kepada diri sendiri.
Jika kita tidak segera memperbaiki kebiasaan yang membatalkan perlakuan baik dari orang lain, maka kita harus ikhlas menerima kelanjutan dari perlakuan tidak baik orang lain kepada kita.
Maka mengapakah ada orang yang mengeluhkan kelemahan hidupnya, tetapi berkeras mempertahankan kebiasaan-kebiasaannya yang membatalkan nasib baik?
Dia yang menolak melatih dirinya dengan kebiasaan yang membaikkan nasib, adalah orang yang sedang menyerahkan dirinya bagi nasib buruk.
Dia tidak menyadari, bahwa dia menggunakan Formula Nasib Buruk, yaitu
Kualitas apa pun + kebiasaan buruk = nasib buruk.
Dan itu biasanya terjadi, karena ketidak-tahuan kita bahwa cara-cara yang kita gunakan - memantaskan kita bagi perlakuan yang tidak sebaik yang kita harapkan dari orang lain.
Bahkan tidak sedikit orang yang memiliki kebiasaan yang memantaskannya bagi perlakuan yang buruk sekali dari orang lain, bahkan yang menurunkan derajat mereka dari kedudukan-kedudukan yang sangat tinggi.
Mohon Anda perhatikan yang sedang terjadi di sekeliling kita, termasuk pada diri kita sendiri, dan Anda akan segera melihat bukti dari penyebaban nasib buruk kepada diri sendiri.
Jika kita tidak segera memperbaiki kebiasaan yang membatalkan perlakuan baik dari orang lain, maka kita harus ikhlas menerima kelanjutan dari perlakuan tidak baik orang lain kepada kita.
Maka mengapakah ada orang yang mengeluhkan kelemahan hidupnya, tetapi berkeras mempertahankan kebiasaan-kebiasaannya yang membatalkan nasib baik?
Dia yang menolak melatih dirinya dengan kebiasaan yang membaikkan nasib, adalah orang yang sedang menyerahkan dirinya bagi nasib buruk.
Dia tidak menyadari, bahwa dia menggunakan Formula Nasib Buruk, yaitu
Kualitas apa pun + kebiasaan buruk = nasib buruk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar